Cari Blog Ini

Minggu, 07 Juni 2015

TRIKORA



Tahukah anda tentang trikora? Apa si isi trikora?
 Inilah isi trikora yang dikumandangkan Presiden Soekarno di Yogyakarta:
1. Gagalkan pembentukan "Negara Papua" bikinan Belanda kolonial
2. Kibarkan sang merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia
3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa 
 Alotnya jalan diplomasi yang d lakukan Presiden Soekarno terhadap penjajah belanda membuat Soekarno geram. puluhan tahun lamanya sejak kemerdekaan RI Indonesisa menunggu langkah nyata belanda untuk mengembalikan semua daerah jajahannya ke pangkuan Indonesia. Namun belanda memang tidak berniat untuk mengembalikan irian ke tanagn Indonesia.

Jalan diplomasi belum terlihat perkembangan, cara keras dia lakukan dengan cara menasionalisasikan semua perusahaan Belanda yang ada di Indonesia dan mendeportasi paksa seluruh warga negara Belanda.  ini terjadi pada tahun 1959.  Setahun berlalu, pada tanggal 17 Agustus 1960 RI memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.  Diplomasi mengembalikan Irian Barat harus dipertegas dengan kekuatan militer penuh.  pada tahun 1958 dengan kontrak pembelian alutsista dari blok Timur  (Polandia dan Cekoslovakia) sebesar US $ 80 juta. Tak berselang lama 30 Mig 15 UTI sampai di tanah air.  Pada tahun itu juga, Rusia (masih Uni Sovyet) melalui sekutunya Polandia menyetujui pengadaan dua kapal selam kelas Whiskey.  satu tahun kemudian, pada September 1959 dua kapal selam itu tiba di Surabaya dan diberi nama  RI Cakra dan RI Nanggala.

Pada Desember 1960, delegasi Jendral Nasution berangkat ke Rusia, membawa daftar belanja alutsista.  satu tahun kemudian Rusia menyetujui pembelian alutsista untuk RI sebesar US $ 500 juta dollar, ini ekivalen dengan nilai US$ 2,5 milyar jaman sekarang.  List pembelian yang disetujui  yaitu 10 kapal selam, 5 Destroyer, 8 Fregat, 14 Penyapu Ranjau, 22 Kapal Cepat Torpedo. Kemudian 40 Mig-17 Fresco, 30 Mig-19, 24 Mig-21, 26 Pesawat pembom jarak jauh Tu-16, 18 pembom taktis IL-28 Beagle, 8 Antonov, 12 Mi-4, 8 Mi-6,  6 radar, ratusan tank / panser amphibi. Waktu itu, TNI sudah memiliki  10 Hercules, 8 B-25 Mitchell, 6 B-26 Invader, 12 P51 D Mustang, 32 C-47 Dakota, 20 Heli Bell-204, 8 Heli Albatross, 4 Destroyer dan 8 Fregat dan 30 an KRI jenis lain.

Trikora dikumandangkan Presiden Soekarno di Yogyakarta, tanggal 19 Desember 1961.  Pemilihan tanggal ini adalah untuk mengingatkan serangan frontal Belanda ke Yogyakarta pada tanggal 19 desember 1948, namun Belanda tidak mampu mengalahkan TNI.  Setelah Trikora dikumandangkan dimulailah kampanye  pengembalian Irian Barat, President membentuk Komando Mandala dengan komandan Mayjen Soeharto  awal Pebruari 1962 atau 2 minggu setelah pertempuran Arafuru. Pusat komando pengendalian pertempuran ada di Makassar.

Kekuatan TNI pada pertengahan tahun 1962 menjelang operasi gabungan amphibi Jayawijaya tanggal 12 Agustus 1962 untuk menyerang Biak membuat Amerika khawatir.  Melalui pesawat mata-mata dan kapal selam armada ke 7 AS diperoleh informasi yang sangat mencekam, ada  manuver dan pemusatan kekuatan TNI AL di Teluk Peleng dan Halmahera.  Lebih dari 90 KRI berkumpul di Teluk Peleng dan 12 kapal Selam di Teluk Kupa-Kupa. Sementara berbagai pesawat tempur dan pembom ditempatkan di Morotai, Amahai, Letfuan, Langgur, Manado, Kendari, Makassar.

Laporan intelijen sampai ke telinga Presiden Kennedy dan beliau segera memutuskan langkah darurat, mempertemukan kedua delegasi Indonesia dan Belanda untuk maju ke meja perundingan.  Inilah  kepiawaian Presiden Soekarno.  Presiden RI pertama ini, sengaja mendatangkan alutsista TNI AL dari Rusia dan melewati laut Sulawesi yang dekat dengan pangkalan armada ke 7 AS di Teluk Subic Philipina.  Kedatangan kapal penjelajah yang legendaris KRI Irian dari Rusia sengaja dipamerkan sebagai unjuk kekuatan dan bagian dari perang psikologis untuk menggentarkan armada kapal perang Belanda.  Dan memang Belanda ciut, setelah KRI Irian memasuki perairan Indonesia, kapal komando Belanda Karel Doorman langsung menuju Australia.

Intelijen AS menangkap pesan bahwa tanggal 12 Agustus 1962 TNI akan dilakukan operasi gabungan amphibi menyerang Biak dengan nama operasi Jayawijaya.  Besarnya pasukan TNI yang disiapkan mencapai 30.000 pasukan  pendarat terdiri dari pasukan marinir dan angkatan darat.  Jika pertempuran ini terjadi, menjadi perang paling dahsyat setelah perang Korea dan diprediksi mampu memukul kekuatan Belanda yang dipimpin kapal induk Karel Doorman. Persyaratan serangan amphibi dengan kekuatan 3:1 telah dipenuhi oleh TNI.  Ini tentu saja akan mempermalukan blok Sekutu yang nota bene AS sebagai Pemimpinnya.  pada waktu itu juga AS sedang  bertarung di perang Vietnam untuk membendung paham komunis di Asia tenggara.  

Kennedy berpendapat, Belanda harus mengalah dan menyerahkan Papua ke Indonesia daripada membebani AS membantu Belanda melawan RI.  Presiden AS itu dalam sebuah pertemuan rahasia dengan Menlu Belanda memaksa untuk segera meninggalkan Irian Barat secara terhormat daripada diserang dan dikalahkan secara militer oleh pasukan TNI. Kunci penyelesaian kampanye pengembalian Irian adalah unjuk kekuatan dan gelar alutsista TNI secara besar-besaran, dipamerkan di depan armada ke 7 AS.

Soekarno menghendaki, agar tanggal 17 Agustus 1962 bendera Merah Putih sudah berkibar di Irian Barat.  Maka, ditetapkanlah operasi Jayawijaya tangal 12 Agustus 1962.  Hasilnya, bulan Juli 1962  armada TNI AL berkekuatan lebih 90 KRI sudah ready di pangkalan aju Teluk Peleng.  Sementara 12 kapal selam Whiskey Class sudah berpatroli di perairan Irian dan bahkan sudah mendaratkan pasukan khusus TNI AD di pantai Irian.  Total kekuatan armada TN AL adalah 130 KRI, 12 Kapal Selam.  TNI AU memiliki armada  lebih dari 130 pesawat tempur dan 30 an pesawat pembom jarak jauh dan berpeluru kendali.

0 komentar:

Posting Komentar