Terlihat jelas
Senyum sapa
Teriring doa
Kubaktikan
Telah hadir
Dari waktu ke waktu
Tak cukup dengan senyuman
Namun juga dengan renungan
Dalam suatu percakapan hati
Hadir si biru kehijauan
Yang amat santun nan menenangkan
Sementara si kuning kemerahan
Pembawa malapataka getirnya hati
Kan memancing amarah
Siapapun yang di depannya
Si biru kehijauan
Yang sapaannya hanif
Dan si kuning kemerahan
Yang sapaannya khamer
ada amanat dari hanif
Jika khamer dzolim kepadamu
Kau membalasnya dengan lebih keji
Maka kau tidak lebih baik dari khamer
Jika khamer dzolim kepadama
Kau membalasnya dengan setimpal
Maka kaupun sama dengan khamer
Jika khamer dzolim kepadamu
Kau tidak membalasnya
Maka kau lebih baik dari khamer
Jika khamer dzolim kepadamu
Tapi justru kau mengasihinya
Memberi kemuliaan kepada
Itu kau sungguh luar biasa
Sungguh luar biasa
Hanif
Tenang auramu
Kata kunci: puisi / pendidikan / narasi / hanif
Oleh: Imam Satrio
Senyum sapa
Teriring doa
Kubaktikan
Telah hadir
Dari waktu ke waktu
Tak cukup dengan senyuman
Namun juga dengan renungan
Dalam suatu percakapan hati
Hadir si biru kehijauan
Yang amat santun nan menenangkan
Sementara si kuning kemerahan
Pembawa malapataka getirnya hati
Kan memancing amarah
Siapapun yang di depannya
Si biru kehijauan
Yang sapaannya hanif
Dan si kuning kemerahan
Yang sapaannya khamer
ada amanat dari hanif
Jika khamer dzolim kepadamu
Kau membalasnya dengan lebih keji
Maka kau tidak lebih baik dari khamer
Jika khamer dzolim kepadama
Kau membalasnya dengan setimpal
Maka kaupun sama dengan khamer
Jika khamer dzolim kepadamu
Kau tidak membalasnya
Maka kau lebih baik dari khamer
Jika khamer dzolim kepadamu
Tapi justru kau mengasihinya
Memberi kemuliaan kepada
Itu kau sungguh luar biasa
Sungguh luar biasa
Hanif
Tenang auramu
Kata kunci: puisi / pendidikan / narasi / hanif
Oleh: Imam Satrio
0 komentar:
Posting Komentar